Lotus777 - Selama 18 tahun menjalani karier sebagai pelatih, Jose Mourinho dikenal sebagai salah satu pelatih atau manajer terbaik Eropa karena selalu meraih trofi dengan klub-klub yang pernah dilatihnya (kecuali Benfica dan Uniao de Leiria). Ia tahu cara meraih trofi dan tanpa ragu menjuluki dirinya The Special One.
Kendati demikian, tidak semua orang atau figur besar sepak bola menikmati filosofi sepak bola Mourinho yang terkenal pragmatis dalam pendekatannya: menghalalkan segala cara demi meraih hasil yang diinginkan. Tak terkecuali ... bermain super defensif alias parkir bis.
Mourinho tidak segan menginstruksikannya timnya untuk bermain bertahan dan meraih hasil yang diinginkan. Xavi Hernandez, gelandang Barcelona, pernah merasakan betapa sulitnya melewati pertahanan rapat yang disusun Mourinho kala ia masih melatih Inter Milan pada 2010 – pertemuan terjadi di Champions League.
Xavi, 38 tahun, merupakan legenda bagi Barcelona dan sudah terbiasa bermain dengan filosofi sepak bola ofensif dan menghibur, khususnya di bawah arahan Pep Guardiola. Jadi, wajar jika ia tidak menikmati permainan defensif yang diperagakan Mourinho.
“Mourinho manajer yang sangat defensif dan bermain melawan Inter-nya tidak pernah mudah. Begitulah sepak bolanya dan dia mengaplikasikannya bersama Chelsea dan Real (Madrid). Dia peduli mengenai segala detail, dia menutup seluruh celah dan tidak memberikan Anda terlalu banyak ruang,” tutur Xavi
“Saya suka gaya main sepak bola lainnya, ini bukan kritikan kepadanya, tapi saya memang tidak menikmati sepak bola dengan cara seperti itu dan tim saya tidak akan pernah punya sikap tersebut,” tegas Xavi yang saat ini bermain di Qatar dengan Al Sadd. Pada usia 38 tahun, wajar jika Xavi sudah mulai memikirkan karier kepelatihan pasca pensiun nanti.