Kamis, 18 Oktober 2018

MORATA HADAPI TEKANAN DI MUSIM LALU


 MORATA HADAPI TEKANAN DI MUSIM LALU

Lotus777 - Musim 2017/18 sudah dilupakan jauh-jauh oleh ​Alvaro Morata. Striker Spanyol gabung dari ​Real Madrid ke ​Chelsea dengan ekpektasi tinggi meneruskan kesuksesan Diego Costa. Alih-alih melakukannya, Morata justru dirundung berbagai problematika dari cedera, inkonsistensi bermain, yang berujung krisis kepercayaan diri.

Tekanan yang diterima Morata sangat besar dari publik dan juga media Inggris. Musim lalu ia mencetak 11 gol dari 31 penampilan di seluruh kompetisi – jumlah yang minim bagi seorang penyerang. Performa buruknya mengagalkan Morata masuk skuat Timnas Spanyol untuk Piala Dunia 2018.

“Saya belajar banyak hal dari musim lalu dan ini benar-benar sangat sulit bagi saya. Saya meninggalkan rumah untuk bermain di Piala Dunia dan saya tak masuk ke dalam skuat. Sekarang dua putra saya lahir dan saya bisa mengontrol emosi sedikit lebih baik, baik itu positif dan negatif. Saya bahagia ketika tak bermain,” tutur Morata

Saking frustrasinya, striker berusia 25 tahun mengaku depresi dan sempat tidak ingin berbicara kepada siapa pun, tak terkecuali istrinya, Alice Campello.

“Saya ingin lebih bahagia lagi ketika bermain. Saya harus mencetak gol untuk terus lebih bahagia lagi. Saya benar-benar sedih beberapa bulan lalu. Saya tidak depresi, tapi saya tidak menghadapi situasi dengan sangat baik. Orang-orang biasanya mencintai saya, saya mencetak tujuh gol di tujuh laga pertama di Chelsea,” papar Morata.

“Lalu saya cedera dan saya terus bermain meski saya merasakan kesakitan. Ada banyak tekanan dan saya tidak ingin berbicara kepada siapa pun. Suatu hari istri memberitahu saya bahwa saya tak menghadapi situasi dengan benar. Saya marah karena saya berpikir dia juga menentang saya,” pungkasnya.

Segala hal tersebut seharusnya jadi pembelajaran bagi Morata. Musim baru dan semuanya dimulai dari nol lagi. Maurizio Sarri, pengganti Antonio Conte di Chelsea, sudah memercayainya untuk bermain dan bersaing dengan striker lainnya, Olivier Giroud