Menteri PUPR: Elevated Road Maros Pangkas Logistik dari Makassar - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau elevated road yang berada di jalan Poros Maros-Bone. Elevated road ini telah dikerjakan sejak Desember 2015.
Setelah tiba di lokasi jalan layang di Kabupaten Maros, Senin (2/7/2018), Basuki langsung mengecek pembangunan segmen 1 elevated roadsepanjang 2,8 kilometer (km). Rencananya, jalan ini akan digunakan untuk memangkas jalur logistik menuju Pelabuhan Bone.
"Ini akan memangkas jalur logistik dari Makassar. Kalau enggak di bikin ini, jalur logistik akan curam dan juga jauh memutar," kata Basuki.
AGEN CASINO TERBAIK AGEN POKER INDONESIA TERBESAR AGEN BOLA TERPERCAYA
Pembangunan jembatan layang tahap pertama ini telah dikerjakan sejak Desember 2015. Tujuannya adalah untuk memperbaiki geometrik jalan di ruas ini yang sebelumnya sempit dan banyak tikungan tajam. Dengan selesainya proyek ini nantinya akan meningkatkan keamanan pengendara.
Pekerjaan terdiri dari pembangunan jembatan sepanjang 314 meter dengan lebar 11 meter, pembangunan oprit dan jalan pendekat sepanjang 413 meter, dan pelebaran jalan sepanjang 2 km. Biaya pembangunannya sebesar Rp 167,68 miliar dengan kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) kerja sama operasi dengan PT Hutama Karya (Persero).
"Untuk segmen 2 nanti ada grand design tunnel dan dilakukan perbaikan geometrik supaya tikungan standar. Segmen tiga ada perbaikan geometrik ada elevated," terangnya.
Menurutnya, ada sekitar 166 km jalan yang terpotong dengan selesainya segmen 1 ini. Biasanya, kendaraan logistik harus menempuh jalan sejauh 350 km untuk menuju ke Pelabuhan Bone dari Makassar. Laju kendaraan juga untuk di wilayah ini berkisar 40 km per jam.
Dalam kunjungannya, Basuki juga mengecek jaring pengaman jembatan dan meminta agar segera dipasangkan jaring di sekitar bebatuan yang berada di pinggiran jembatan.
"Kalau karst gini saya kira lebih agak kuat. Bagian di atas biasanya ada rock fall. Rencana akan dipasang net dengan kekuatan jaringan 17 ton kuat menahan," ucapnya.
Pembangunan jembatan layang tahap pertama ini telah dikerjakan sejak Desember 2015. Tujuannya adalah untuk memperbaiki geometrik jalan di ruas ini yang sebelumnya sempit dan banyak tikungan tajam. Dengan selesainya proyek ini nantinya akan meningkatkan keamanan pengendara.
Pekerjaan terdiri dari pembangunan jembatan sepanjang 314 meter dengan lebar 11 meter, pembangunan oprit dan jalan pendekat sepanjang 413 meter, dan pelebaran jalan sepanjang 2 km. Biaya pembangunannya sebesar Rp 167,68 miliar dengan kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) kerja sama operasi dengan PT Hutama Karya (Persero).
"Untuk segmen 2 nanti ada grand design tunnel dan dilakukan perbaikan geometrik supaya tikungan standar. Segmen tiga ada perbaikan geometrik ada elevated," terangnya.
Menurutnya, ada sekitar 166 km jalan yang terpotong dengan selesainya segmen 1 ini. Biasanya, kendaraan logistik harus menempuh jalan sejauh 350 km untuk menuju ke Pelabuhan Bone dari Makassar. Laju kendaraan juga untuk di wilayah ini berkisar 40 km per jam.
Dalam kunjungannya, Basuki juga mengecek jaring pengaman jembatan dan meminta agar segera dipasangkan jaring di sekitar bebatuan yang berada di pinggiran jembatan.
"Kalau karst gini saya kira lebih agak kuat. Bagian di atas biasanya ada rock fall. Rencana akan dipasang net dengan kekuatan jaringan 17 ton kuat menahan," ucapnya.