Jumat, 23 November 2018

Liverpool dan Klopp yang Selalu Menghantui Guardiola

Liverpool dan Klopp yang Selalu Menghantui Guardiola

Lotus777 Pep Guardiola tak dipungkiri adalah pelatih terbaik di muka bumi saat ini. Tapi, jika ada satu hal yang mengganggu pikiran Guardiola, maka itu adalah Liverpool dan Juergen Klopp.

Guardiola sudah membuktikan kehebatannya itu selama dia menangani Barcelona, Bayern Munich, dan kini Manchester City. Dia selalu memberikan gelar juara untuk ketiga klub tersebut, baik level domestik maupun Eropa.

Kecuali di Barca, Guardiola memang belum memberikan trofi di Eropa untuk Bayern dan City. Tapi, hal itu tak mengurangi puja-puji untuk Guardiola yang dianggap sebagai pelatih terbaik dengan filosofi menyerangnya.

Tapi, tiada gading yang tak retak, demikian juga dengan Guardiola yang juga punya kryptonite di lapangan hijau. Dia adalah sosok manajer asal Jerman, Juergen Klopp, yang kini jadi rivalnya di Premier League.

Sejak sama-sama bersaing di Bundesliga, Klopp memang selalu jadi batu sandungan untuk Guardiola. Dari 15 kali pertemuan di seluruh kompetisi, Guardiola cuma menang lima kali dan delapan kali kalah. Dua sisanya berakhir imbang. Terburuk di antara duelnya dengan manajer lain di atas 10 pertemuan.

Bahkan sejak menangani City, Guardiola cuma memang sekali saat membantai Liverpool 5-0 di Etihad Stadium musim lalu. Setelahnya, Guardiola kalah di tiga pertemuan beruntun sebelum imbang 0-0 Oktober lalu.

Tak cuma Klopp, Liverpool juga jadi momok untuk Guardiola karena dia baru sekali mengalahkan tim itu dalam tujuh pertemuan sejak menangani City. Sisanya empat kekalahan dan dua imbang.

"Saya suka membaca, tapi saya tidak melakukan itu. Saya memulai membaca dan kemudian saya mulai berpikir soal 'Liverpool dan Juergen Klopp', lalu saya tidak bisa fokus!," ujar Guardiola saat menjadi pembicara dalam seminar di University of Liverpool pekan ini.

"Orang-orang bilang saya suka membaca banyak buku. Tapi saya tidak seperti itu. Saya punya perpustakaan yang bagus dan cepat atau lambat, saya akan membacanya tapi tidak ada waktu. Tapi ketika Anda membaca puisi, Anda merasa lebih baik," sambungnya seperti dikutip Liverpool Echo.