Selasa, 06 November 2018

Bunga Merah di Jersey dan Trauma Matic Akan Perang Saudara

Bunga Merah di Jersey dan Trauma Matic Akan Perang Saudara

Lotus777 - Tak ada bunga merah di dada gelandang Manchester United Nemanja Matic akhir pekan kemarin. Tak mau jadi polemik berkepanjangan, Matic menjelaskan alasannya. Kenapa?

Setiap tanggal 11 November, Inggris dan juga negara-negara di belahan dunia lain, kerap merayakan sebuah hari bernama Remembrance Day.

Mulai akhir Oktober sampai pertengahan bulan November, jangan kaget jika melihat para pemain Premier League mengenakan sebuah tanda bunga di jersey mereka yang biasa disebut Remembrace Poppy atau dalam bahasa Indonesia disebut Bunga Poppy atau Bunga Merah. Itu cara mereka mereka ikut merayakan Remembrance Day.

Remembrance day adalah hari di mana Inggris dan negara-negara sekutunya mengingat jasa para pahlawan yang gugur di Perang Dunia I. Awalnya Remembrance day ini dilakukan oleh orang Amerika Serikat sebelum meluas ke penjuru dunia.

Tapi, tak sedikit pula yang mengkritik aksi ini karena dinilai hanya sebagai ajang show off bahwa mereka peduli akan korban perang. Selain itu ada juga yang menolak karena menganggap para negara sekutu itu adalah sumber utama perperangan.

Ada juga pesepakbola Premier League ang menolak memakainya, gelandang Manchester United Nemanja Matic. Hanya pemain 31 tahun tersebut yang tak mengenakan bunga merah di dadanya saat Setan Merah bertandang ke markas Bournemeouth dua hari lalu.

Buat Matic, mengenakan bunga merah itu hanya akan menghidupkan lagi kenangan buruk saat dia masih berusia 12 tahun. Saat itu negara asalnya Serbia (Kala itu masih bernama Yugoslavia) masih berkecamuk perang saudara dan kampung halamannya, Vrelo, jadi sasaran bom NATO yang menewaskan banyak orang periode 24 Maret-10 Juni 1999.

"Saya sangat mengerti alasan orang-orang mengenakan poppies, saya menghormati alasan mereka menggunakan itu dan sangat bersimpati kepada siapapun yang kehilangan orang tercinta karena konflik," ujar Matic di akun instagram-nya.

"Meski demikian, untuk saya hal itu hanya akan mengingatkan pada serangan yang saya rasakan saat masih kecil, bocah 12 tahun asal Vrelo yang ketakutan karena negaranya hancur karena bom Serbia pada 1999," sambungnya.

"Melihat apa yang saya lakukan sebelumnya, saya rasa tidak tepat bila saya mengenakan poppy di jersey saya."

Baca juga: Pangkas Jarak Usai Kalahkan Bournemouth, MU Pede Lompat ke Papan Atas

"Saya tidak bermaksud merendahkan makna poppy sebagai simbol kebanggaan orang Inggris Raya atau menghina siapapun. Meski demikian, kita semua punya masa lalu masing-masing dan ini merupakan pilihan saya untuk tidak memakainya."

"Saya harap semua orang mengerti karena saya sudah menjelaskan alasannya dan saya bisa fokus lagi membantu tim untuk laga-laga ke depan," tutup Matic.

Bunga Merah di Jersey dan Trauma Matic Akan Perang SaudaraBunga Poppy di jersey pemain Premier League (Laurence Griffiths/Getty Images)

Matic dipastikan takkan mengenakan lagi bunga poppy itu saat MU menghadapi Manchester City pada laga derby akhir pekan ini.

Sousa tak menutup-nutupi keinginannya untuk kembali melatih tim Serie A, terlebih sekelas Roma. Dia berambisi naik level setelah sempat menangani Fiorentina.

"Saya mau, saya sudah selalu mengatakannya. Itulah target saya, setelah menangani Fiorentina ekspektasi saya berbeda: melatih tim yang akan bersaing untuk liga dan melaju jauh di Liga Champions," ujarnya kepada Sky seperti dilansir Football Italia.

"Momentumnya saat itu bukan yang terbaik untuk saya dan saya harus membuat keputusan lain. Tapi ya itu tadi target saya, kalau ada kesempatan di Roma atau tim semacam itu, saya akan menunggu," tandas pria yang ikut membantu Juventus memenangi Liga Champions terakhir pada 1995/1996 sebagai pemain ini.

Tapi Sousa menyebut sejauh ini belum pernah ada kontak dari Roma.

"Tidak ada, belum pernah ada," ujarnya.