Lotus-777.Blogspot.Com - Penundaan laga Persija Jakarta melawan Persib Bandung menimbulkan kontroversi. PT Liga Indonesia Baru selaku operator Liga 1 dianggap telah melanggar regulasi.
Laga Persija vs Persib dijadwalkan digelar, Sabtu (28/4/2018), di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Namun pihak Kepolisian mengaku sulit untuk memberikan izin karena berdekatan dengan Hari Buruh pada 1 Mei.
Direktur Utama Persija sempat mengungkapkan laga tunda akan digelar pada 3 Mei. Akan tetapi PT LIB hingga saat ini belum memberikan pengumuman secara resmi.
Keputusan tersebut menimbulkan dugaan adanya konspirasi. Penundaan itu juga dianggap tidak masuk akal, apalagi jarak antara hari buruh dengan pertandingan cukup berjauhan.
Pemerhati sepakbola Akmal Marhali menilai PT LIB telah melanggar regulasi jika memang laga tersebut ditunda. Keputusan itu juga tentu merugikan banyak klub dan membiarkan kabar negatif makin meluas.
Dijelaskan dalam regulasi Liga 1 pasal 9 ayat 6 tentang jadwal pertandingan, bahwa perubahan jadwal pertandingan dapat dilakukan LIB selambat-lambatnya 7 hari sebelum hari pertandingan dengan alasan sebagai berikut:
a. Keamanan b. Untuk menyesuaikan dengan jadwal siaran langsung televisi c. Jadwal pertandingan yang telah ditetapkan bersamaan dengan berlangsungnya suatu agenda sepakbola internasional e. Jadwal pertandingan yang telah ditetapkan bersamaan dengan berlangsungnya agenda sepakbola nasional/daerah.
Khusus terhadap kondisi force majeure LIB dapat melakukan perubahan jadwal di setiap saat. Di ayat 7 juga menjelaskan klub tuan rumah dari pertandingan tertentu hanya dapat mengajukan permohonan perubahan jadwal pertandingam atas dasar tidak diperolehnya izin keamanan.
Pertandingan dari Kepolisian selambat-lambatnya sebelum hari pertandingan yang telah ditetapkan oleh LIB hanya karena alasan perizinan dari Kepolisian untuk selanjutnya mendapatkan persetujuan atau penolakan dari LIB.
"Akibat perubahan jadwal ini mengganggu banyak klub. Bukan cuma Persib, tapi juga Madura United ang akan melawan Persib pada 4 Mei dan Perseru Serui yang akan menjamu Persija pada 6 Mei," Akmal mengungkapkan.
"Lebih buruknya lagi perubahan ini membawa sentimen negatif kepada PSSI dan LIB. Ada yang bilang konspirasi, ada yang bilang proxy Glen Sugita kalah dari proxy Joko Driyono. Sudah menjadi rahasia umum pemegang saham Persija adalah Joko Driyono sementara Persib adalah Glen. Sentimen negatif ini tak bisa dihindari apalagi ketika sejumlah kontroversi terjadi tanpa bisa dijelaskan secara transparan," dia menambahkan.
"Alasan may day kurang kuat karena baru terjadi tiga hari usai pertandingan awal. Ini penting agar kedepannya siapapun yang kelak juara mereka memang berhak mendapatkannya dan tidak selalu dikaitkan dengan siapa di balik layar."
"Tapi, yang penting untuk disampaikan adalah agar setiap keputusan tidak memunculkan banyak persepsi negatif sudah waktunya pejabat PSSI dan LIB yang rangkap jabatan di klub untuk melepas salah satunya demi sepakbola yang profesional dan bermartabat."
"Jangan sampai sepakbola Indonesia kehilangan kepercayaan dan terjadi pembusukan. Yang juara tidak mendapatkan kebanggaan karena selalu dikaitkan dengan aktor di belakang layar," kata pria yang juga pengurus SOS (Save Our Soccer) itu.