Pengadilan Abitrase Olahraga (CAS) sudah memutus banding Milan terkait vonis bersalah UEFA kaitannya dengan neraca keuangan yang tak sehat. Klub kota mode itu masih diberi kesempatan untuk memperbaiki kas klub hingga 2020-2021.
Pengajuan banding itu sudah dilakukan sejak musim panas tahun lalu, hingga akhirnya bisa berlaga di Liga Europa 2018/2019.
Kasus pelanggaran dari rentang 2016-2018 menjadi dasar CAS untuk tak mengabulkan banding Milan. I Diavolo Rosso masih belum bisa menyeimbangkan keuangan hingga akhir Juni ini, seperti yang dituntut UEFA.
"Pengadilan Abitrase Olahraga (CAS) sudah menerbitkan keputusan yang menguatkan bahwa AC Milan dengan sukarela menerima sanksi satu tahun dari kompetisi klub UEFA, dalam penyelesaian pelanggaran peraturan Lisensi Klub UEFA dan peraturan Financial Fair Play dalam tiga periode 2014-2017, dan 2015-2018," kata pernyataan resmi klub.
"Stakeholder saat ini mengambil alih kepemilikan klub pada bulan Juli 2018, mendapatkan warisan kerugian yang substansial setelah pemilik AC Milan sebelumnya gagal membayar utang. Kerugian ini dan pelanggaran peraturan terkait FFP, sebagai konsekuensi dari tindakan pemilik sebelumnya, menyebabkan sanksi UEFA."
"Kenyataan yang menyedihkan bahwa fans kami tak akan bisa melihat tim kesayangannya berlaga di kompetisi Eropa musim depan, klub mengakui dan menghormati FFP. Klub mengakui bahwa tak ada pilihan lain selain menerima sanksi, karena itu menjadi bentuk usaha untuk kembali taat pada aturan."
"AC Milan tetap berkomitmen mengembalikan klub ke tempat yang semestinya, di papan atas kancah sepakbola Eropa. Keputusan hari ini akan merangsang upaya untuk memaksimalkan usaha agar bisa secara penuh mematuhi FFP, di saat bersamaan mengkonsolidasikan daya saing klub, dan mengembalikan AC Milan pada keberlanjutan dan masa depan yang lebih positif," tutup pernyataan itu.