BERITA BOLA - Jorginho tampaknya jenuh disebut sebagai pengikut setia Maurizio Sarri. Pria asal Italia tersebut berujar bahwa dirinya tidak bergabung dengan Chelsea karena sosok yang kini melatih Juventus itu.
Jorginho memainkan peran penting dalam keberhasilan Napoli menjadi runner-up Serie A di bawah asuhan Maurizio Sarri. Ia dianggap sebagai sosok kunci dalam keberhasilan skema 'Sarriball' bawaan pria berumur 60 tahun tersebut.
Ia pun dibawa serta saat Sarri memutuskan untuk bergabung dengan Chelsea pada tahun 2018 lalu. Chelsea harus menebusnya dengan harga yang cukup mahal dari Napoli, yakni sebesar 60 juta euro, pada saat itu.
Posisinya di starting XI hampir tidak tergantikan di sepanjang musim 2018-2019. Bahkan, Sarri sampai menggeser N'Golo Kante yang awalnya lebih bertahan menjadi menyerang dan tidak lagi menempati posisi gelandang tengah. Posisi itu sendiri disediakan untuk Jorginho.
Pada bulan Juni lalu, Sarri resmi menjadi bagian dari Juventus. Namun ia tidak bisa memaksa Bianconeri merekrut Jorginho karena sudah ada sosok Miralem Pjanic. Keduanya diketahui memiliki peran dan gaya bermain yang sama.
Ini adalah kali pertama Jorginho tak bersama Sarri setelah empat tahun lamanya. Dan ini adalah kesempatan untuk mengangkat namanya sendiri tanpa harus dikait-kaitkan dengan pria yang juga pernah menukangi Empoli tersebut.
"Saya sedikit sedih melihat orang-orang berpikir bahwa saya berlabuh di sini karena sang pelatih [Sarri]," ujar Jorginho kepada Esporte Interativo usai pertandingan kontra Liverpool di UEFA Super Cup pada hari Kamis (15/8/2019).
"Saya tiba di sini karena kerja keras, latihan di tiap harinya, dan pengorbanan saya. Ini adalah sebuah tantangan bagi saya, untuk menunjukkan kepada penggemar bahwa saya di sini berkat hasil kerja keras," lanjutnya.
"Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk menjalani musim dengan baik dan juga membuat nama saya dikenal sebagai Jorginho yang bermain untuk Chelsea, bukan Jorginho yang hanya bekerja dengan Sarri," tambahnya.