STEFANO PIOLI BERHASIL MENDIKTE AC MILAN
Laga ini berakhir imbang 2-2. Gol Milan diborong oleh Suso (menit ke-42, 58'), sementara lesakan Inter dibukukan Antonio Candreva (53') dan Ivan Perisic (90+2').
Kendati hanya membawa pulang satu poin, strategi Stefano Pioli berhasil membuat I Nerazzurri mendikte permainan Milan.
Hal ini terlihat dengan penguasaan bola Inter yang menyentuh angka 65 persen!
Tak hanya itu, Inter mampu melakukan gempuran dari berbagai arah. Mereka menyerang Milan 10 kali (berbanding 10 dengan Milan) dari tengah lapangan, 11 kali (berbanding 3 dengan Milan) dari sisi kanan, dan 14 kali (berbanding 2 dengan Milan) dari sisi kiri.
Bahkan, tiga nama teratas pemilik peluang mencetak gol terbanyak dihuni oleh pilar I Nerazzurri, yakni Ivan Perisic (5), Mauro Icardi (4), dan Antonio Candreva (3).
Lalu, apa resep permainan atraktif Inter? Rupanya ada pesan khusus dari Pioli yang memantik semangat pasukannya
"Saya meminta tim untuk bermain dengan hati dan jiwa, yang di mana telah mereka lakukan malam ini," kata Pioli
Hal tersebut selaras dengan yang diutarakan gelandang Inter, Geoffrey Kondogbia. Sempat tenggelam di bawah asuhan Frank de Boer, Kondogbia seperti terbangun dari tidur.
Sepanjang laga, dia melepaskan 72 operan (tingkat akurasi 93 persen), lima tembakan, memenangi tiga tackle, dan melakukan tiga intersep!
"Kami mengubah sistem dalam pertandingan ini, tetapi di atas semua itu kami bermain dengan hati," ujar Kondogbia.
"Kami memiliki kualitas, kami semua mengetahui itu, dan kami hanya perlu menampilkannya dengan hati. Kami harus melakukan ini juga dalam pertandingan selanjutnya," tutur gelandang berpaspor Prancis berusia 23 tahun itu.
Pioli juga menyadari pendekatan yang diterapkannya berhasil mendominasi Suso dan kawan-kawan. Namun, dia menilai masih banyak celah yang wajib dibenahi.
"Saya menyukai permainan yang menekan, tetapi kami harus belajar untuk menekan dalam waktu dan posisi yang tepat," kata Pioli.
"Kami hanya memberikan sedikit ruang untuk Milan, tetapi mereka masih mampu mencetak dua gol melalui serangan balik. Kami juga begitu menguasai pertandingan, namun kurang memberikan suplai bola ke Mauro Icardi dengan baik," ucapnya lagi.
Terkait perbedaan cara bermain dengan De Boer, juru taktik kelahiran Parma, Italia, 51 tahun silam ini mempunyai jawaban tersendiri.